Siapa yang berani menolak brownies lezat lengkap dengan cacahan kacang almond? Kue ini diberi nama sesuai warna kuenya, yang mana brownies menjadi camilan panggang asal Amerika Serikat. Selain enak, brownies juga mudah untuk dibuat. Tidak heran kalau kue coklat satu ini disukai oleh pembuat kue pemula.
Bahan untuk membuat brownies ini juga tidak perlu banyak dan tekni k pembuatannya juga tidak sulit. Uniknya, brownies terbilang berbeda dengan kue pada umumnya. Karena tekstur brownies harus bantat dan kebalikan dari kue lain yang harus mengembang.
Brownies ini bermula dari berbagai cerita, seperti seorang koki yang menambahkan coklat leleh ke adonan biskuit atau seorang juru masak sedang membuat kue tetapi kekurangan tepung terigu.
Namun, cerita yang paling populer adalah cerita ibu rumah tangga di Bangor, Maine. Berceritakan seorang ibu rumah tangga yang membuat kue coklat, namun lupa menambahkan baking powder ke adonan. Saat kue tidak mengembang, beliau memotong-motong kue tersebut dan menyajikannya.
Berawal dari Coklat
Awalnya, brownies muncul dengan coklat. Pada tahun 1670, keberadaan coklat sangat populer di kalangan elit Inggris-Amerika. Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-18 di New England, mereka mengatakan bahwa keluarga yang lebih kaya sering kali menikmati secangkir coklat.
Minuman coklat panas tersebut dibuat dengan gaya Eropa, yang mana menggunakan panci khusus coklat yang dibuat dari timah, tembaga, batu atau perak dan dengan ukuran lebih tinggi dan besar dari teko. Coklat diaduk terus menerus hingga tercampur rata dan menghasilkan campuran berbusa. Gula juga ditambahkan, seperti halnya dengan teh atau kopi. Terkadang coklat juga ditambahkan dengan susu atau anggur.
Penyebaran coklat juga cepat ke seluruh koloni Amerika dan semakin banyak jumlah yang diimpor dari luar negeri setiap tahunnya. Ketika permintaan coklat tumbuh dan hubungan dengan pemerintah kolonial Inggris tegang, pengusaha New England mulai memproduksi coklat secara lokal.
Pada 1765, pabrik coklat pertama di Amerika Serikat didirikan di sepanjang Sungai Neponset di wilayah Lower Mills di Dorchester dan Milton, Massachusetts. Pabrik coklat itu memproses kakao impor menjadi coklat. Kini, pabrik coklat tersebut masih aktif memproduksi coklat merk Baker yang sekarang dimiliki oleh Kraft.
Selama abad ke-19, coklat pun menyebar lebih luas menembus semua kalangan.
Baca juga: 5 Museum yang Wajib Dikunjungi di Medan
Awal Muncul Brownies
Pada abad ke-19, muncul produk baru dari hasil eksperimen coklat. Beberapa sumber mengatakan bahwa produk eksperimen coklat, berupa kue coklat panggang yang dipamerkan pada Pameran Kolombia.
Seperti dikutip dari The Nibble, seorang chef di The Palmer House Hotel di Chicago diminta untuk membuat makanan penutup berupa kue-kue berukuran kecil untuk para tamu. Karena satu hal, kue yang dibuat oleh chef yang seharusnya mengembang justru menjadi kue brownies yang kita kenal saat ini.
Brownies tersebut, mungkin yang pertama dibuat, mengandung banyak coklat, mentega, gula, tepung dan telur.
Menariknya, brownies tersebut juga diberi taburan kenari dan lapisan aprikot. Hingga saat ini, brownies khas The Palmer House Hilton masih tetap diproduksi oleh hotel tersebut.
Awalnya, resep brownies muncul di dalam buku Cookeray yang disebut Service Club Book pada tahun 1904. Dari publikasi tersebut, akhirnya kue brownies mulai dikenal luas.
Dipercaya, resep brownies pertama kali muncul di Buku Resep Sekolah Memasak Boston yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer pada tahun 1896. Namun ternyata resep kue itu diwarnai dan dibumbui dengan molase dan dibuat dengan cetakan marguerite.
Namun, sesudah dibenarkan oleh Jean Anderson dalam The American Century Cookbook: The Most Popular Recipes Of The 20th Century, awal resep brownies berasal dari buku resep lanjutan dari Sekolah Memasak Boston sebelumnya.
Para sejarawan kuliner sendiri juga menyatakan kue brownies pertama dari buku resep Boston edisi 1906 tersebut. Resep brownies itu tidak menggunakan banyak coklat seperti brownies yang kita kenal sekarang. Resep brownies itu menggunakan tepung yang jauh lebih sedikit dan menggunakan loyang ukuran 17 cm.
Demikian sejarah dari brownies. Jofiers sudah tahu kan asal-usul serta cerita bagaimana resep dari brownies itu sendiri.
Bagi Jofiers penikmat brownies dan ingin menjadikannya sebagai cemilan saat bersantai bersama keluarga, Jofie juga menyediakan varian ragam brownies yang pastinya Berkualitas Ga Pake Mahal, deh! Mulai dari Brownies Almond, Brownies Chocolate, Brownies Keju, Brownies Ovomaltine, dan varian brownies lainnya.
Temukan varian brownies kesukaan kamu di outlet Jofie terdekat atau bisa pesan melalui GrabFood, Gofood, Shopee dan Tokopedia. Semoga membantu!
Comments